Saturday, 20 February 2010

Ulang Tahun yang Ke-20

Sudah berumur 20 tahun, sudah merasa tua...

Haha....

Alhamdulillah, Allah masih memberiku masa hidup sampai detik ini. Lumayan juga sudah aku berkarir di dunia ini. walaupun aku masih merasa belum semua yang aku inginkan dan usahakan tercapai, tapi aku senang karena aku sudah sukses melakukan beberapa hal yang sudah kucanangkan beberapa waktu lalu.

Rasanya sudah dari beberapa tahun yang lalu aku bermimpi untuk berumur 20 tahun. Waktu aku masih SMA, aku selalu berpikir, kira-kira akan seperti apa ya diriku waktu berumur 20 tahun. Ternyata gambaran itu sudah terjawab sekarang: ceking, kurus, memikat....

Haha lagi.....

Well, many things have come to me right away, and they have changed me in the way I did not realize. Banyak hal yang datang dan itu semua telah mengubahku dalam cara yang tak kusadari. Kusadari perubahan itu ada. Aku tidak tahu apakah perubahan itu menyenangkan atau tidak bagi orang lain, tapi aku merasa baik-baik saja. Maaf bagi yang terganggu, tapi inilah diriku. Terimalah diriku apa adanya. (Kok agak egois ya kedengarannya...?)

Anyway, I feel that this period of time is a kind of solstice for me. pertama kali memasuki usia 20an berarti pertama kali memasuki masa dewasa yang sesungguhnya. Pastinya akan ada banyak sekali hal, bauk yang menyenangkan maupun tidak yang akan kuhadapi saat aku memasuki tahapan ini. Walaupun sepertinya berat, aku akan berusaha untuk menghadapinya. Walaupun sepertinya penuh tantangan, aku akan berusaha melewatinya. Pastinya aku berharap, aku bisa melewatinya dengan baik.

Terima kasih Allah, atas waktu yang kau berikan padaku sampai detik ini untuk hidup. Terima kasih, Ibu dan Papah, atas doa restu kalian selama ini. Terima kasih, Tono, atas semangat "keadikan"mu yang selalu kau beri padaku. Terima kasih Evi, atas cinta kasih yang dengan sabar dan perhatian selalu kau berikan selama ini. Terima kasih kepada seluruh temanku yang sudah mendukungku selama ini. Dan juga kepada para rival dan musuh yang telah ikut menempaku menjadi orang yang lebih baik. Terima kasih, terima kasih, terima kasih.

I love you all.

Tuesday, 9 February 2010

The Day of The needle

Hari-hari ini rasanya bagaikan jarum beracun buatku. Susah sekali untuk melewatinya. Aku tidak tahu sudah seperti apakah kedua telapak kakiku. Kurasa keduanya sudah berdarah-darah; lebih dari itu malahan, karena terus menerus kupaksa untuk melangkah. Aku tidak menyerah, itu keajaiban. Pada tahap seperti ini biasanya aku akan mengangkat tanganku, dan berkata ini sudah cukup, aku tidak akan melanjutkannya lagi. tapi entah kenapa aku bertahan. Dan sekali lagi, kalau aku masih bisa bertahan, itu betul-betul suatu keajaiban.

Aku tidak tahu lagi sudah berapa banyak air mata yang kuhabiskan hanya untuk hal sepele seperti ini. Aku tidak mau munafik. Kadang aku menangis. Di keheningan malam, tatkala rasa sakit itu menusuk lebih tajam dari sembilu, aku, seorang laki-laki, akan menangis tanpa suara.

Aku sudah berunding dengan orangtuaku. Aku akan berhenti dari pekerjaanku. Aku akan menmmcari contoh surat pengunduran diri secepatnya dan memasukkan lamaran ke tempatku ini. Sebagian dari hatiku merasa tidak ingin pergi, tapi aku tetap akan pergi dari sini. Aku masih berhutang pada orangtuaku. Aku harus berfokus pada itu dulu.

Kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis.....

Aku menantikan lebih dari sekadar gerimis.

Aku menantikan sebuah keajaiban.